Kebijakan Presiden Soeharto Berhasil Sejahterakan Petani dan Pedagang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JEMBER – Memperingati Hari Ulang Tahun Presiden Soeharto pada 8 Juni 2021, masyarakat di Jember pun mengenang jasa yang pernah dilakukan dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro mengatakan, selama masa pemerintahan Presiden Soeharto para petani merasakan kehidupan yang lebih sejahtera.
“Saat ini petani mengalami masa yang sulit. Kesulitan petani saat ini terasa bagaimana petani sebagai penyangga produksi pangan di Indonesia lebih banyak dirugikan. Harapan untuk memperoleh untung sangat minim,” ujar Jumantoro kepada Cendana News, di wilayah Kelurahan Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember, Selasa (8/6/2021).
Jumantoro menambahkan, kesulitan petani semakin terasa atas beberapa kebijakan yang tidak memihak kepada petani kecil, sebagai pihak yang memproduksi padi dalam memenuhi kebutuhan pangan.
“Masa panen raya yang dialami para petani beberapa waktu yang lalu, membuat petani semakin kesulitan mendapatkan untung. Hal itu terjadi pada saat harga jual gabah Rp340.000 per kuintal, sedangkan harga pupuk per kuintal Rp400.000 hingga Rp500.000,” ucapnya.
Padahal, lanjutnya, petani memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan pangan. Menurut Jumantoro, pemerintah seharusnya lebih dominan memihak terhadap usaha petani dalam memproduksi padi dengan lebih mensejahterakan kehidupan petani.
“Keberhasilan Presiden Soeharto dalam bidang pertanian melalui program swasembada pangan, seharusnya menjadi cikal bakal kebijakan pemerintah saat ini. Khususnya dalam memulihkan kesejahteraan para petani. Misalnya, mempermudah ketersediaan pupuk, dan pasokan penjualan gabah petani yang tersedia dengan harga jual yang mampu membuat para petani untung,” ungkapnya.