Empat Gedung Karantina Baru Disiapkan di Semarang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Dipaparkan, tambahan gedung karantina baru tersebut, diharapkan mampu mem-backup ruang karantina yang sat ini sudah ada di rumah dinas Wali Kota Semarang yang difungsikan sebagai tempat karantina, serta di Islamic Centre Semarang.

“Kondisi Islamic Centre Semarang, saat ini ada 120 tempat tidur, sudah terisi 90 pasien. Sementara, di rumah dinas, kondisinya juga hampir sama, meski ada yang sembuh dan segera dipulangkan, namun yang masuk juga tinggi,” ungkapnya.

Di satu sisi, Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang, memastikan bahwa pihaknya tidak membedakaan penanganan pasien covid-19 dari dalam atau luar Kota Semarang.

“Kita pastikan layanan kesehatan di Kota Semarang tidak membeda-bedakan. Saya sudah minta kepada Dinas Kesehatan aupun rumah sakit untuk melayani seluruh pasien yang ada. Jangan dibeda-bedakan,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, memaparkan angka covid-19 di Kota Semarang memang mengalami peningkatan. Hal ini seiring munculnya klaster baru dari keluarga atau lingkungan tempat tinggal.

“Angka tersebut juga ditambah dengan rujukan pasien covid-19 dari luar kota, yang membutuhkan pertolongan. Kondisi tersebut, berakibat BOR rumah sakit dan tempat karantina menjadi tinggi,” terangnya.

Pihaknya pun berharap tidak ada penambahan kasus lagi sehingga tempat isolasi bisa mencukupi. Terlebih saat ini, pembelakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Semarang juga diperketat.

“Tidak bosan-bosannya kami juga kembali mengingatkan kepada masyarakat, bahwa covid-19 itu nyata dan ada. Tetap terapkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan jangan berkerumun,” tegasnya.

Lihat juga...