Beasiswa Supersemar Lahirkan Banyak Tokoh di Indonesia

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. H. Nasaruddin Umar, mengakui, Presiden Kedua RI, H.M Soeharto, adalah ayah intelektual dan spritual bagi dirinya.

“Beliaulah pemberi beasiswa bagi saya, sehingga saya bisa sekolah melanjutkan ke perguruan tinggi melalui beasiswa Supersemar. Saya nggak bisa bayangkan tanpa beasiswa Supersemar, maka kami tidak bisa melanjutkan sekolah,” ucapnya usai menghadiri Peringatan 100 Tahun Kelahiran Jenderal Besar HM Soeharto, di Masjid At Tien, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021).

Dikatakan, tanpa beasiswa Supersemar ia dan ribuan orang yang saat ini telah bergelar doktor, profesor dan master tidak mungkin bisa hidup layak. Setidaknya ada 550 ribu orang yang bergelar doktor dan master di Indonesia yang tercatat sebagai penerima beasiswa Supersemar.

“Mereka banyak yang mengisi jabatan strategis di tanah air, bahkan tidak sedikit menjadi menteri di kabinet dari SBY sampai sekarang. Salah satunya adalah Pak Mahfud MD sebagai produk dari beasiswa Supersemar,” sebut Prof. Nasaruddin kepada Cendana News.

Dia berpesan, Insyaallah dengan banyak orang yang mendoakan mendiang almarhum H.M Soeharto dan almarhumah Ibu Tien, maka amalan keduanya diterima Allah dan ditempatkan di surga.

“Mari meniru yang terbaik dari almarhum,” tukasnya.

Prof. H. Nasaruddin Umar dalam Peringatan 100 Tahun H.M Soeharto didaulat sebagai penceramah.

Dalam ceramahnya ia menyinggung soal kematian dan kehidupan karena Allah menciptakan manusia dengan cinta. Sehingga sebesar apa pun kesalahan umatnya akan diampuni jika tobat dan memohon ampunan kepada-Nya.

Dia menyampaikan bahwa kematian tidak boleh jadi penghalang untuk bersilaturahim, untuk berbuat baik kepada orang yang dicintai, semua anak cucu Adam, jangan sampai terputus.

Lihat juga...