Tren ‘Urban Farming’ Meningkat di Kota Semarang, Ini Hasilnya

Editor: Makmun Hidayat

Menariknya lagi, keterlibatan para generasi milenial dalam pertanian perkotaan juga tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan mereka dalam berbagai pelatihan urban farming yang digelar Dinas Pertanian Kota Semarang.

“Sekarang ini malah banyak milenial yang tertarik bercocok tanam. Ini yang patut kita apresiasi,” tandasnya.

Terpisah, hal senada juga disampaikan Rengga Kharisma Pratama, perwakilan dari Kelompok Tani (KT) Konco Tani Legoksari Makmur. Pemuda berusia 20 tahun tersebut, mengaku tertarik dalam pertanian urban farming.

“Konsep urban farming juga saya terapkan dalam pengolahan lahan pertanian, termasuk dengan penerapan metode hidroponik, hingga pertanian organik dengan penggunaan pupuk kompos bokashi atau pupuk cair organik,” ungkapnya.

Dirinya pun aktif mengajak para kawan-kawan sepermainan, di Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang, untuk bertani. “Ya ada yang tertarik ada yang tidak, namun secara umum, sekarang ini para anak muda sudah tidak malu lagi menjadi petani,” pungkasnya.

Lihat juga...