Seperti Ini Cara Perawatan Ikan Koi agar Tetap Sehat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ari menuturkan kondisi air yang bersih, jernih dan segar tersebut, berpengaruh pada kondisi oksigen terlarut dalam air.

“Meski demikian, juga perlu ditambahkan aerator. Fungsinya untuk menambah oksigen terlarut dalam air. Semakin besar kolam dan jumlah ikan, maka kebutuhan aerator juga bertambah,” tandasnya.

Dirinya mengaku punya pengalaman buruk, saat aerator kolam tidak berfungsi selama beberapa jam, gara-gara listrik padam. Akibatnya, ikan koi miliknya banyak yang mati.

“Sekarang untuk berjaga-jaga, saya gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply), jadi jika sewaktu-waktu listrik PLN padam, aerator masih tetap nyala,” paparnya.

Hal senada juga disampaikan penggemar ikan koi lainnya, Erzad. Menurutnya, dalam memelihara ikan koi, kebersihan air menjadi kunci utama.

“Ikan koi sangat suka karakteristik air kolam mengalir, sehingga lebih aktif bergerak. Selain itu, perputaran volume air juga harus lebih besar, dari kebutuhan air kolam. Jadi, air yang mengalir dari kolam, diolah lagi lewat proses filterisasi, lalu dimasukkan lagi ke dalam kolam. Ini menjadi upaya agar air tetap terjaga kesegarannya, sehingga ikan koi tetap dalam kondisi sehat,” terangnya.

Layaknya memelihara hewan lainnya, seperti sapi, kambing atau burung kicau, ikan koi juga bisa terkena penyakit. Untuk itu, harus bisa jeli membedakan mana ikan yang sakit dan sehat.

“Ikan sakit bisa dilihat dari gerakannya, kalau menyendiri, tidak berkelompok, lalu saat diberi makan kok tidak nafsu, bisa jadi ikan tersebut sakit. Jika ada yang sakit, ikan harus dikarantina agar tidak menular,” lanjutnya.

Dalam proses karantina tersebut, ikan sakit akan dipindahkan ke akuarium khusus, dan diobati hingga sembuh. Setelah itu, baru kemudian dikembalikan ke kolam besar.

Lihat juga...