“Misalnya, saat tanaman tembakau sudah tumbuh, tiba-tiba hujan. Untuk mengantisipasi hal itu dilakukan dengan membuat got dan guludan agar posisi tanah tinggi sehingga air hujan mengalir dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu UPT Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Timur, memberikan materi berkaitan dengan peredaran benih berupa benih unggul, yakni benih yang dipakai harus benih yang sudah berlabel dan sebelumnya harus diuji laboratorium.
“Kegiatan itu bertujuan untuk merefresh kembali pengetahuan petani, karena memang kegiatan itu rutin dilakukan setiap tahun menjelang masa tanam tembakau, sehingga tanamannya berkualitas dan bermutu, serta mampu meningkatkan kualitas bahan baku tembakau,” katanya.
Evi menjelaskan, kegiatan itu juga bisa menjadi sarana untuk memberikan informasi kepada petani bahwa tembakau merupakan produk kompetitif, sehingga hasil panennya harus bermutu dan berkualitas karena jika tidak ada peningkatan, maka akan kalah bersaing dengan daerah lain.
“Saya harapkan tanaman tembakau varietas Paiton VO bisa tumbuh dan berkembang dengan baik karena Paiton VO itu merupakan salah satu kekayaan Kabupaten Probolinggo, yang harus tetap eksis dan bertahan,” ujarnya. (Ant)