Menko Perekonomian Minta Ekspor Tanaman Hias Penuhi Ceruk Pasar Dunia

Pengembangan agribisnis tanaman hias dan benih sayuran tentunya akan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru di setiap elemen rantai pasok, termasuk di dalamnya adalah pengembangan dan perbanyakan bibit berteknologi melalui kultur jaringan. Selain itu, inovasi teknologi, pengembangan lahan produksi, standardisasi dan sertifikasi produk perlu ditingkatkan dan menjadi fokus utama.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari – Maret 2021 mencapai 48,90 miliar dolar AS atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Kinerja ekspor pada Maret 2021 merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, mencapai 18,35 miliar dolar AS, hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar 18,64 miliar dolar AS.

“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15 persen di bulan Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari – Maret 2021 sebesar 1,05 miliar dolar AS, mengalami kenaikan sebesar 14,29 persen terhadap periode yang sama pada tahun 2020,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir serta kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktifitas.

Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar. [Ant]

Lihat juga...