Harga Ikan Bilih di Pasar Raya Solok, Naik

SOLOK — Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang berukuran sekitar 6-12 sentimeter mengalami kenaikan harga menjadi Rp80.000 dari biasanya hanya Rp60.000 per kilogram.

“Kenaikan harga ikan bilih ini sudah berlangsung sejak awal Ramadan 1442 Hijriah dan disebabkan karena keberadaannya yang mulai langka di sekitar Danau Singkarak,” kata salah seorang pedagang ikan bilih Marianis (45) di Solok, Sabtu (8/5/2021).

Selain itu, Marianis menyebutkan harga penjualan ikan bilih goreng juga naik menjadi Rp300 ribu per kilogram dari harga biasanya hanya Rp250 ribu per kilogram.

“Harga ikan bilih goreng memang mahal daripada ikan bilih mentah, karena ikan bilih goreng lebih ringan dari ikan bilih mentah,” kata dia.

Selain ikan bilih, harga pensi yang merupakan hasil tangkapan nelayan Danau Singkarak juga naik menjadi Rp60 ribu per kilogram dari Rp50 ribu per kilogram.

Marianis mengatakan saat ini ikan bilih sangat susah dicari, bahkan sekali menjala hanya mendapatkan tiga sampai empat ekor ikan saja, sehingga nelayan sekarang ini banyak beralih profesi.

Pedagang lainnya Putri (30) mengatakan pada tiga tahun yang lalu, ia masih bisa melihat sekumpulan ikan bilih berenang-renang di Muara di dekat rumahnya, Nagari Muaro Pingai, Kacamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumbar.

Putri menyebutkan biasanya selama Ramadan penggorengan ikan bilih mencapai 200 kilogram untuk dijual secara daring memenuhi permintaan perantau.

“Namun persoalannya sekarang, permintaan banyak ikannya tidak ada,” kata dia.

Ikan bilih biasanya dapat ditemui di selingkar Danau Singkarak, yang berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar.

Lihat juga...