Gempa Nias Bersumber di Zona ‘Outer Rise’ tak Boleh Diabaikan

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, Ssi., M.Si., -Dok: CDN

Di luar negeri, tambah Daryono, zona sumber gempa outer rise juga pernah memicu tsunami mematikan.

“Peristiwa Tsunami Sanriku di Jepangpada 1933 dipicu oleh gempa berkekuatan 8,6 yang bersumber di zona outer rise. Tsunami ini menewaskan lebih dari 3.000 orang,” ujarnya.

Atau peristiwa tsunami Samoa di Pasifik yang terjadi pada 29 September 2009. Gempa kuat dengan magnitudo 8,1 di zona outer rise dekat subduksi Tonga juga memicu tsunami dahsyat yang menewaskan 189 orang.

“Outer rise merupakan zona gempa yang selama ini terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust. Meskipun terabaikan, tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami,” ujarnya lagi.

Daryono menyebutkan, pantauan BMKG menunjukkan hingga pukul 16.18 WIB sore ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock) sebanyak 13 kali.

“Guncangan gempa ini dirasakan berbeda tiap daerah seputar pusat gempa. Di Gunung Sitoli Nias, III-IV MMI, di Banda Aceh III MMI, Aek Godang dan di Aceh Tengah II MMI. Gempa ini tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan, dengan magnitudo 6,7 belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi dasar laut hingga mengganggu kolom air laut. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan,” pungkasnya.

Lihat juga...