Dolar Melemah Setelah Data Pekerjaan AS Mengecewakan

NEW YORK —  Dolar jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data pekerjaan AS untuk April datang jauh di bawah ekspektasi, meredam harapan bahwa pemulihan ekonomi yang menderu akan memicu suku bunga lebih tinggi dan mengangkat greenback.

Angka penggajian (payrolls) nonpertanian naik hanya 266.000 pekerjaan bulan lalu setelah terangkat 770.000 pada Maret, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 978.000 pekerjaan.

“Angka tersebut sangat di luar konsensus, sehingga saya pikir ekspektasi pasar akan suku bunga super tinggi dan tekanan pada inflasi akan turun di pinggir jalan, dan itu jelas berarti lebih banyak likuiditas dari The Fed,” kata Direktur Pelaksana Strategi Valas BK Asset Management, Boris Schlossberg.Ini juga berarti suku bunga AS akan tetap pada level yang sangat rendah untuk beberapa waktu dan itu akan menjaga tekanan pada dolar, tambah Schlossberg.

Dolar turun 0,63 persen pada 90,297 terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, setelah turun ke serendah 90,209, terendah sejak 26 Februari, mengikuti data penggajian.

Euro menguat 0,75 persen terhadap greenback pada 1,21555 dolar AS dan pound Inggris naik 0,73 persen pada 1,3993 dolar AS.

“Ini hanya satu laporan, tetapi ini mengubah pemikiran banyak trader tentang bagaimana pemulihan ini berlangsung,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York.

Di tempat lain, ekspor China secara tak terduga meningkat pada April dan pertumbuhan impor mencapai tertinggi satu dekade, membantu mendorong yuan dan saham Asia lebih tinggi.

Lihat juga...