Dolar Jatuh karena Sentimen Risiko Pasar Global Meningkat

NEW YORK — Nilai tukar dolar AS jatuh terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencapai titik terendah dalam tiga hari, karena sentimen risiko pasar global membaik dan para pedagang menantikan laporan pekerjaan April yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat sebagai petunjuk.

Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 500.000 minggu lalu untuk yang pertama sejak pandemi COVID-19 dimulai lebih dari setahun lalu, menandakan pemulihan pasar tenaga kerja memasuki fase baru di tengah ekonomi yang berkembang pesat.

Indeks Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi, dengan sektor keuangan dan industri menguat menyusul laporan klaim pengangguran.

Sementara ekonomi AS telah mendapatkan kekuatan di belakang stimulus besar-besaran pemerintah dan situasi kesehatan yang membaik, pembicara Federal Reserve pada Rabu (5/5/2021) mengesampingkan risiko inflasi yang lebih tinggi.

Dolar AS, yang dianggap sebagai aset safe-haven, turun terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya dan terakhir melemah 0,34 persen menjadi 90,948.

Investor menantikan laporan penggajian non-pertanian yang diawasi ketat pada Jumat waktu setempat, dengan perkiraan antara 700.000 dan lebih dari 2 juta pekerjaan telah diciptakan pada April.

Jika jumlahnya mencapai 1,5 juta, itu bisa menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang akan memberikan beberapa dukungan sementara terhadap dolar, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker FX OANDA di New York.

Di tempat lain, bank sentral Inggris (BoE) mengatakan akan memperlambat laju pembelian obligasi ketika secara tajam meningkatkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini setelah merosotnya akibat virus corona, tetapi bank menekankan tidak mengetatkan kebijakan moneter.

Lihat juga...