Angka Covid-19 Melonjak, BOR di Kudus Capai 90 Persen

Editor: Makmun Hidayat

“Hari ini dan kemarin, menurut teori epidemiologi merupakan masa inkubasi adalah 2-14 hari, kalau terjadi penularan memang masa-masa kritis. Maka, satu minggu ke depan kita harus betul-betul waspada dan siap siaga, untuk mengantisipasi apabila ada lonjakan kasus. Kewaspadaan tersebut tidak hanya di Kabupaten Kudus, namun juga seluruh kabupaten/kota di Jateng,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Abdul Hakam, juga memastikan kesiapan RS rujukan Covid-19 di Kota Semarang, dalam menghadapi lonjakan kasus.

“Kita sudah minta seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang, untuk mengaktifkan kembali ruang perawatan. Hal ini menyusul, beberapa wilayah mencatatkan kenaikan kasus penularan Covid-19,” terangnya.

Dijelaskan saat ini, tempat isolasi rumah sakit di Kota Semarang di angka 1.000-an tempat tidur, turun dari sebelumnya, 1.200 tempat tidur. Sedangkan rumah dinas sebagai tempat isolasi terpusat milik pemkot, ada 170 tempat tidur, dengan tingkat keterisian di bawah 50 persen.

“Kita minta rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang, untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19. Termasuk juga tempat isolasi terpusat di rumah dinas Wali Kota Semarang juga kita siapkan. Termasuk juga menyiapkan kembali tempat tidur isolasi sebagai antisipasi lonjakan,” lanjut Hakam.

Pihaknya juga sudah meminta seluruh puskesmas di Kota Semarang, untuk kembali mengintensifkan pengawasan, jika ada kasus baru Covid-19 di lingkungan masyarakat. “Sesuai dengan prosedur, jika ada yang terpapar, dari puskesmas langsung melakukan tracing atau penelusuran ke lini 1 yang berkaitan langsung dengan kasus, atau pun lini 2 yang tidak berinteraksi secara langsung,” pungkasnya.

Lihat juga...