Tanpa Perubahan Perilaku, Indonesia Kehabisan Jatah Karbon pada 2027
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dan sebenarnya, Nurhidayati mengemukakan bahwa target 29 persen ini tidak cukup dalam mencegah kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius.
“Dengan angka tersebut, kenaikan suhu bisa mencapai 3-4 derajat Celcius. Hal yang sama juga dihadapi oleh seluruh pemerintah dunia. Harusnya targetnya itu di 45 persen. Jadi bisa dibilang apa yang dilakukan Indonesia itu belum cukup,” tuturnya.
Bukti bahwa perubahan iklim sudah dirasakan di Indonesia adalah tercatat 6,4 juta orang yang mengalami dampak bencana atau harus mengungsi pada tahun 2020. Dan 90 persen bencana itu adalah hidrometeorologis.
“Kalau bicara tentang generasi emas atau bonus demografi, maka pertanyaannya adalah generasi macam apa yang muncul saat Indonesia hidup dalam survival mode, membangun istana pasir yang hancur setiap terkena ombak,” kata Nurhidayati tegas.
Pemerintah, lanjutnya, harus serius dalam menanggulanginya. Bukan hanya omongan.
“Seperti yang diungkapkan Kemenkomarves yang menginginkan penurunan signifikan, sementara omnibus law hadir justru mem-boosting proyek-proyek yang meningkatkan emisi di Indonesia. Tidak ada koherensi antara yang disampaikan dengan aksi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Kenyataan yang ada tak sesuai dengan statemen publik maupun kebijakan,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ahli Hukum Lingkungan dari Universitas Indonesia (UI), Prof. Andri Wibisana, yang menyatakan kalau trennya tetap seperti sekarang ini, kemungkinan target Indonesia itu tidak akan tercapai dan masuk dalam highly insufficient country yang menyebabkan kenaikan 3-4 derajat Celcius.
