Pakar Ungkap Dua Kelompok Besar Mutasi Virus SARS-CoV-2 di India
“Sebenarnya ada sekitar 11 perubahan, tetapi memang ada dua mutasi yang dianggap paling banyak berpengaruh pada perjalanan penyakit COVID-19, yaitu E484Q yang sedikit banyak ada kemiripan dengan mutasi E484K yang pertama kali dideteksi di Afrika Selatan dan Brazil dan sudah ada juga di Indonesia, serta mutasi L452R yang juga ditemukan di Kalifornia Amerika Serikat,” katanya.
Ia mengatakan penelitian masih terus berjalan dan publikasi ilmiah awal sudah muncul di jurnal internasional “Nature” 21 April 2021 dan juga Jurnal internasional “Cell” pada 21 April 2021.
Menurut dia para pakar melaporkan mutasi lebih baru lagi, yakni B1618 yang disebut sebagai mutan “triple”.
“Semula dilaporkan dari daerah Bengal Barat, India sehingga disebut sebagai virus Corona ‘Bengal strain‘. Jenis ini dilaporkan lebih mudah menular dan berpotensi dapat mempengaruhi efikasi vaksin walaupun proses penelitian masih terus berjalan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat,” katanya.
Perkembangan mutasi virus COVID-19 di India mendorong seluruh pihak harus terus waspada. “Bila ada pelawat dari luar negeri maka memang sebaiknya dilakukan pemeriksaan PCR ulangan setibanya di negara kita,” katanya.
Kalau hasilnya negatif, kata dia, maka tetap saja harus dikarantina sesuai masa inkubasinya, dan kalau positif maka harus ditangani, diisolasi dan diperiksa “whole genome sequencing”-nya.
“Sehingga kita dapat mengantisipasi berbagai varian dan mutan baru COVID-19,” demikian Tjandra Yoga Aditama . [Ant]