Inovasi Sistem Layanan Informasi BMKG, Dukung Sektor Kemaritiman
SURABAYA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kedeputian Bidang Meteorologi meluncurkan sistem inovasi layanan informasi cuaca maritim dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan informasi cuaca dalam mendukung sektor kemaritiman.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan sistem tersebut bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), INA-DRIFT, dan INA-OPSMAR.
“Sistem INA-WIS merupakan pengembangan dari sebuah informasi analisis dan prakiraan cuaca konvensional menjadi sistem prediksi cuaca berbasis dampak (impact-based forecasting) dan peringatan dini berbasis resiko (risk based early warning) yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Selasa (27/4/2021).
Ia mengatakan sistem ini dapat diakses untuk mengetahui informasi cuaca maritim selama 10 hari ke depan, informasi pelayaran port to port, dan juga menyediakan informasi daerah tangkapan ikan.
“Semua jenis kapal yang termonitor juga akan terpantau score risk-nya terhadap spesifikasi kapal yang dapat menyatakan persentase tingkat risikonya terhadap kondisi cuaca di lautan,” ujarnya.
Selain dalam sektor transportasi laut, kata dia, wilayah pesisir dan laut Indonesia juga rentan terhadap ancaman pencemaran laut atau marine debris dan tumpahan minyak (oil spill) yang kerap terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Ia mengatakan fenomena tersebut tentunya berdampak buruk pada lingkungan ekosistem, habitat dan biota laut serta penurunan kualitas lingkungan laut.
“Oleh karenanya, BMKG juga telah mengembangkan sistem layanan informasi passive particle tracking atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi trajektori laut atau INA-DRIFT,” katanya.