Inilah Cara ‘Pindah Tanam’ agar Tanaman Tumbuh Optimal
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Tidak hanya itu, agar semaian tidak stres ketika pindah tanam, sebaiknya tanaman semai tersebut sudah terkena sinar matahari setidaknya 10-15 hari. Selain itu, agar tanaman tersebut memiliki batang yang kuat dan cepat beradaptasi ketika dipindah ke lahan atau pot.
Terlebih jika menggunakan tray semai, berupa wadah plastik yang terdiri dari ruang-ruang dengan lubang drainase untuk persemaian, sebelum dilakukan pemindahan, bisa disiram air terlebih dulu.
Tunggu beberapa saat, agar air terserap oleh media semai dalam tray. Kemudian tekan sedikit bagian bawah tray semai, sehingga media tanam terdesak ke atas.
“Penyiraman ini untuk memudahkan pengangkatan media tanam saat pindah semai,” ungkapnya.
Selanjutnya, keluarkan bibit beserta media semai secara perlahan dan segera tanam bibit. Jangan lupa untuk menyiram bibit, setelah dipindahkan. Tujuannya agar kelembaban bisa terjaga.
“Sementara jika memindahkan bibit dari polybag sebelum dipindah, tekan-tekan dulu media tanam yang ada di dalamnya. Tujuannya agar media tanam tersebut memadat, sekaligus melindungi akar tidak rusak. Baru kemudian plastik polybag disobek atau dilepas, dan dipindahkan,” lanjut salah satu penggagas atau pendidik SBC Semarang tersebut.
Hal senada juga disampaikan petugas Urban Farming Corner (UFC) Dinas Pertanian Kota Semarang, Wahyudi.
Dijelaskan, pemilihan media tanam saat pindah tanaman dari media semai, juga menjadi faktor penentu keberhasilan pertumbuhan tanaman, khususnya jika ditanam dalam pot.
“Jika ditanam langsung di lahan atau di tanah, bisa ditambahkan pupuk kandang dan sekam, baru diberi tanah. Sementara, jika ditanam dalam pot, gunakan media tanam yang gembur, porous atau air dapat langsung mengalir tanpa tertinggal dalam pot, kemudian bernutrisi dan memiliki drainase yang baik,” ungkapnya.