Ritual ‘Semana Santa’ di Larantuka Batal Digelar, Ini Gantinya
Editor: Makmun Hidayat
LARANTUKA — Dampak pandemi corona mengakibatkan pelaksanaan ritual keagamaan Semana Santa yang selalu dibanjiri wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara batal digelar sejak tahun 2020 lalu. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, menggantikannya dengan Festifal Bale Nagi untuk mengobati kerinduan wisatawan.
Pelaksaan ritual Semana Santa telah berlangsung selama lebih dari 5 abad dan menjadi sebuah wisata rohani yang selalu dibanjiri ribuan wisatawan setiap tahunnya.
“Dampak corona selama dua tahun menyebabkan ritual Semana Santa tidak bisa terlaksana,” sebut Felik Koten staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, NTT saat dihubungi, Minggu (21/3/2021).

Felix menyebutkan, sejak tahun 2020 dan 2021 tahun ini Keuskupan Larantuka telah mengeluarkan keputusan mengenai pembatalan pelaksanaan ritual Semana Santa di Kota Larantuka, Desa Konga, Kecamatan Titehena dan Desa Wure, Kecamatan Adonara Barat.
Dia menjelaskan,untuk mengobati kerinduan wisatawan yang batal berziarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur memutar sebuah film dokumenter yang disiarkan secara langsung melalui channel YouTube.
“Kegiatan ini kami selenggarakan menggantikan Festifal Bale Nagi untuk mengobati kerinduan wisatawan yang tidak hadir mengikuti ritual Semana Santa selama dua tahun terakhir ini,” sebutnya.
Felik menyebutkan, selain pemutaran film ada juga pentas seni yang menampilkan pantun dan lagu khas Larantuka yang terkait juga dengan ritual Semana Santa di tiga daerah ini dan adat budaya.