Ratusan Umat Hindu Lamsel Gelar Melasti Jelang Hari Raya Nyepi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Ratusan umat Hindu di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menggelar sembahyang Melasti menjelang Hari Raya Nyepi. Kegiatan penyucian diri, benda sakral milik pura berupa pralingga dan segala perlengkapannya.

I Made Sumiyarsa, ketua Parisadha Hindu Dharma (PHDI) Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang menyebutkan, prosesi Melasti dilakukan dengan protokol kesehatan. Kegiatan digelar oleh umat Hindu di dekat sungai, pantai, menyesuaikan lokasi. Sejumlah banten atau sesaji disiapkan untuk prosesi dan sebagian dihanyutkan ke sungai.

Prosesi penghanyutan atau larung sejumlah banten memiliki makna menghanyutkan perbuatan buruk. Menghanyutkan ke laut sekaligus menjadi cara pembersihan diri sebelum melakukan tapa brata saat melaksanakan Nyepi. Perayaan Nyepi akan digelar pada Minggu (14/3/2021).

Berpakaian putih, umat Hindu memuja Sang Hyang Widi dengan segala manifestasinya saat Melasti.

“Kegiatan Melasti digelar dengan rangkaian upacara pemercikan air suci kepada seluruh jemaat yang datang diiringi dengan menebarkan asap dupa sebagai wujud kesucian, penyelanggaraan di dekat pantai sekaligus untuk menjaga kelestarian alam dan menghilangkan sifat merusak lingkungan,” terang I Made Sumiyarsa saat Melasti di pantai Sumber Nadi, Jumat (12/3/2021).

Melasti sebutnya erat kaitannya dengan nilai kehidupan sehingga digelar dekat pantai. Pelarungan atau membuang sifat buruk manusia mengandung makna mengurangi sifat buruk manusia. Sejumlah sifat buruk harus dihilangkan berupa egoisme (Asmita), kegelapan (Awidya), hawa nafsu (Raga), sifat pemarah dan pendendam (Dwesa) dan ketakutan (Adhiniwesa).

Lihat juga...