PGRI Jateng Dorong Uji Coba PTM di Semua Jenjang Pendidikan
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, mendorong agar pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), dilakukan pada seluruh jenjang pendidikan. Termasuk di sekolah dasar (SD).
“Justru saat ini, ancaman lost learning terjadi pada jenjang pendidikan dasar, khususnya TK-SD. Hal ini karena ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), khususnya terkait pendampingan orangtua kepada anak atau siswa,” papar Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi SH MHum, saat dihubungi di Semarang, Kamis (25/3/2021).
Selama ini, banyak orangtua yang tidak bisa mendampingi anak mereka dalam PJJ, padahal siswa ini, khususnya untuk TK-SD, tanpa didampingi orangtua, mereka tidak bisa menerima pembelajaran yang disampaikan guru secara optimal.
“Justru ini, yang penting, namun saat ini rencana uji coba justru hanya dilakukan pada jenjang SMP, SMA, SMK dan MA. Padahal jika dilihat dari segi kemampuan, mereka ini sudah bisa menerima PJJ tanpa pendampingan, yang SD justru malah tidak dilakukan,” tegasnya.
Dirinya pun menandaskan, jangan membayangkan bahwa kondisi SD di seluruh Jateng, sama antara satu dan lainnya. “Contoh mudahnya, SD di Kota Semarang, belum tentu sama dengan SD di Brebes. Jika di Semarang, siswa SD bisa dari berbagai wilayah, namun di desa, siswa SD itu ya warga sekitar di sana. Pengawasannya juga relatif lebih mudah,” terangnya.
Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah daerah, dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam pelaksanaan uji coba PTM, termasuk dengan menyertakan jenjang pendidikan dasar.
“Terlebih, saat ini sudah ada beberapa daerah yang memiliki kebijakan tersendiri terkait hal itu. Contohnya, Kabupaten Batang yang sudah membuka seluruh sekolah sejak tiga minggu terakhir. Termasuk juga Kota Salatiga yang mengizinkan PTM di sekolah sejak dua minggu lalu. Sebenarnya sekolah-sekolah di daerah lain juga sama. Mereka sudah melakukan PTM,” ungkapnya.