Pelaku Usaha Kecil Pilih Beras Medium untuk Jaga Kualitas Kuliner
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Sejumlah pelaku usaha kecil di Lampung Selatan pilih gunakan beras medium untuk menjaga kualitas kuliner. Pedagang kuliner melakukan efesiensi dengan memilih beras yang terjangkau. Namun kualitas nasi yang dihasilkan tetap terjaga agar menghadirkan sajian yang lezat.
Murwati, pedagang soto ayam di pasar Bakauheni, Kecamatan Bakauheni menyebut beras medium di tingkat pengecer dibeli seharga Rp9.386 perkilogram. Kualitas beras medium varietas Ciherang banyak diminati untuk nasi bahan kuliner soto ayam.
“Pedagang kuliner tidak lantas memilih beras kualitas asalan karena akan mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan ke komsumen, kalau hanya dikonsumsi keluarga tidak masalah namun pelayanan bagi konsumen agar menjadi pelanggan tetap mutlak diperlukan,” terang Murwati saat ditemui Cendana News, Selasa (30/3/2021).
Jenis beras kualitas asalan sebut Murwati bisa dibeli seharga Rp8.500 per kilogram. Namun ia menyebut pada beras asalan sebagian butir beras kerap pecah. Ia memilih beras kualitas medium yang memiliki fisik lebih panjang dan minim beras pecah atau remuk.
Nurbaiti, pedagang lontong dan nasi uduk di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang bilang tetap memilih beras medium. Ia hanya menggunakan beras kualitas asalan saat harga beras medium dan premium mencapai lebih dari Rp12.000 perkilogram. Pasokan beras medium sebutnya diperoleh dari pedagang beras yang menjual dalam bentuk kemasan. Perkemasan beras kerap dijual ukuran 5 kilogram atau seharga Rp46.930 untuk harga Rp9.386.
“Saat harga beras mahal saya menyiasati membuat lontong dan nasi uduk dengan beras kombinasi medium dan asalan,” cetusnya.