Kesenian “Tha Bhu Thaan” Warisan Leluhur yang Tetap Terjaga
Editor: Makmun Hidayat
JEMBER — Menjaga dan merawat keberadaan kesenian lokal di Kabupaten Jember, Jawa Timur, seperti halnya tha bhu thaan, tidak semata memerlukan perhatian serius pemerintah setempat, tetapi juga menjadi tanggung jawab para pelaku kesenian itu sendiri.
Berdiri sejak 1986, kesenian tha bhu thaan ini, kini menjadi fokus generasi ketiga. Pelaku kesenian tersebut dituntut memiliki tanggung jawab moral agar peninggalan kesenian yang diturunkan para pendahulu tetap terjaga.
Jalal, salah seorang generasi ketiga dari pemilik kesenian tha bhu thaan menyatakan, ia diamanahkan oleh mendiang kakeknya yang merupakan penggagas berdirinya kesenian tha bhu thaan agar tetap terjaga. Mempertahankan eksistensi kesenian dari warisan leluhurnya, merupakan tanggung jawab yang harus ia emban dalam menjaga amanah yang dititipkan kepada dirinya.
“Kakek saya berkata kepada anak-anaknya agar tetap mempertahankan kesenian sampai kepada anak cucu dan cicitnya. Karena kesenian yang didirikan tidak hanya menampilkan suatu pertunjukan, akan tetapi memiliki nilai-nilai kehidupan dalam sosial masyarakat,” ujar Jalal, pemilik kesenian tha bhu thaan kepada Cendana News, di Arjasa, Jember, Minggu (14/3/2021).

Jalal mengaku rutin menyelenggarakan kegiatan pertunjukan untuk memperkenalkan dan menyebarkan kesenian tha bhu thaan ini kepada masyarakat.
“Untuk menjaga kelestarian warisan dan mengenalkan kepada banyak orang, tentunya rutin menyelenggarakan aktivitas pertunjukan. Dengan aktif menampilkan pertunjukan, masyarakat akan semakin mengenal,” tambahnya.