Wawako Bekasi: Maggot Menjadi Potensi Baru, Perlu Dibentuk Koperasi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BEKASI — Trend Budidaya Maggot di Kota Bekasi, Jawa Barat, kian berkembang di beberapa wilayah setempat seperti komplek dengan menggunakan lahan terbatas oleh kelompok ataupun secara mandiri.

Para pegiat budidaya maggot di wilayah kota Patriot umumnya manfaatkan daur ulang sampah organik yang ada di lingkungan seperti bank sampah yang dikumpulkan langsung dari lingkungan diolah untuk dijadikan pakan maggot.

Melihat potensi tersebut Mas Tri sapaan Wakil Wali Kota Bekasi, menginisiasi pembentukan koperasi khusus dengan mengumpulkan semua pelaku budidaya, untuk menjalin silaturrahmi, menjadi satu komunitas sendiri.

“Maggot menjadi potensi baru yang dapat dikembangkan. Keberadaannya dapat menjadi solusi dalam meminimasi pembuangan sampah ke TPA Bantargebang, metodologi tersebut dinamakan zero waste,” ungkap Tri Adhainto saat menghadiri silaturrahmi pembentukan koperasi Maggot di Hutan Bambu Margahayu, Bekasi, Minggu (14/2/2021).

Dikatakan dalam pengembangannya biasa memakan sisa-sisa makanan sampah dapur yang biasa disebut sampah organik. Maggot sendiri dapat digunakan sebagai pakan lele atau pakan unggas seperti ayam dan burung puyuh.

Artinya, lanjut dia dari sisi pemasaran maggot sudah memiliki peluang tersendiri di Kota Bekasi. Saat ini, hanya bagaimana memberi motivasi agar terus berkembang. Dapat menjadi ekonomi kreatif di masyarakat dan meminimalisir permasalahan sampah di Kota Bekasi.

“Melalui Koperasi diharapkan mampu untuk menjadi wadah sarana komunikasi antar pegiat untuk bertukar pengetahuan, dan mampu membantu pemodalan. Dengan komunitas tentu harus bisa lebih berkembang,” ujarnya berharap kedepan maggot mampu meminimalisir volume sampah di Bantargebang.

Lihat juga...