Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang Dikebut

Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari pemerintah sehingga dalam kurun waktu 2 minggu berturut-turut ini proyek tersebut telah dikunjungi oleh beberapa pejabat pemerintahan seperti Menteri PUPR, Kepala BKPM, dan Anggota DPR.

Dalam kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono beberapa waktu lalu menyatakan pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Sementara itu Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya di hari Minggu (14/2) menyatakan  sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.

Kepala BKPM juga berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima perusahaan yang akan masuk untuk berinvestasi.

Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah.

Dikatakan, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. (Ant)

Lihat juga...