Mempertahankan Budaya Silat Betawi di Tengah Pandemi Covid-19

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BEKASI — Hujan deras tidak menyurutkan semangat pesilat dari berbagai padepokan perguruan pegiat budaya di wilayah Jatiasih untuk tampil unjuk kebolehan seni beladiri, di Milad ke-4 Paguyuban Silat Betawi Satria Pancaraga, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (14/2/2021).

Kang Iman, Guru Besar Perguruan Silat Pancaraga, Kota Bekasi, Minggu (14/2/2021). Foto: Muhammad Amin

Milad ke-4, Peguruan Silat Pancaraga diisi dengan tampilan dari 40-an perguruan wilayah setempat. Mereka tampil dengan jurus masing-masing di tempat sederhana Kampung Kebantenan, Jatiasih dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Mereka menampilkan jurus dasar Silat Pancaraga diiringi musik khas, seperti jurus pukul kelod, tarik, tarik kedet, slub, rompes, tangkep tepak, bandul, saug, tangkep gedor, tendang gunting.

Paguyuban Silat Pancaraga terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya warisan leluhur melalui berbagai seni jurus silat dari berbagai perguruan silat di Kota Bekasi. Milad ke-4 Paguyuban Silat Pancaraga sebenarnya digelar pada Januari lalu, tetapi karena izin baru bisa digelar sekarang.

“Sebenarnya Milad ke-4 digelar Januari lalu. Tapi karena kondisi tidak memungkinkan, terutama perizinan baru sekarang bisa dilaksanakan. Kami tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Kang Iman, pimpinan Peguruan Pancaraga, kepada Cendana News.

Paguyuban Silat Betawi Satria Pancaraga Kota Bekasi, Jawa Barat, terus mengokohkan komitmennya dalam melestarikan seni beladiri di tengah arus modernisasi, yang terus mengoyak kebudayaan asli daerah.

Lihat juga...