Jawa Tengah Dorong Pengembangan Desa Wisata
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Potensi wisata di Jawa Tengah masih terbuka luas, termasuk kearifan lokal yang ada di masing-masing desa di seluruh wilayah provinsi tersebut. Hal itu mendorong Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng untuk mengembangkan desa wisata.
“Potensi desa wisata di Jateng luar biasa. Kita sudah siapkan strategi-strategi untuk mendorong pertumbuhan desa wisata yang ada. Termasuk menggandeng stakeholders terkait, seperti program Corporate Social Responsibility (CSR), bisa disalurkan ke desa-desa yang siap bertransformasi ke arah desa wisata,” papar Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi, saat dihubungi di Semarang, Minggu (28/2/2021).
Termasuk juga menggandeng kalangan perguruan tinggi, dalam pengembangan desa wisata. Caranya, dengan mengirimkan mahasiswa ke desa melalui kegiatan KKN tematik untuk menciptakan embrio desa wisata.
“Kegiatan tersebut sudah kita lakukan, namun memang adanya pandemi Covid-19, upaya tersebut menjadi terhambat. Namun bukan berarti tidak bisa dilaksanakan, kita dituntut harus kreatif dalam menghadapi pandemi ini,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dalam mendorong pertumbuhan desa wisata tersebut, Pemprov Jateng juga sudah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2019, tentang Pemberdayaan Desa Wisata di Jateng.
Sesuai perda tersebut, basis pemberdayaan desa wisata dibagi menjadi tiga bagian. Termasuk wisata alam, yang meliputi daya tarik wisata berbasis sumber daya alam pedesaan, antara lain hutan, perkebunan rakyat, bahari, gas bumi atau sumber air panas dalam model pengembangan wisata agro.
“Kemudian wisata budaya, meliputi daya tarik wisata berbasis tradisi budaya dan kearifan lokal seperti upacara adat, musik tradisional, tari tradisional, situs atau cagar budaya, religi, arsitektur lokal, kerajinan lokal dan kuliner serta kekhasan budaya lainnya,” lanjut Sinoeng.