Jared Kushner Diusulkan Jadi Penerima Nobel Perdamaian

WASHINGTON – Jared Kushner, penasihat senior Gedung Putih masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, dan wakilnya, Avi Berkowitz, diusulkan sebagai penerima Anugerah Nobel Perdamaian untuk peran mereka dalam negosiasi pembukaan hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara Arab.

Usulan tersebut diajukan oleh seorang pengacara Amerika Serikat, Alan Dershowitz, atas kapasitasnya sebagai profesor emeritus di Sekolah Hukum Harvard.

Kushner menyebutkan dalam sebuah pernyataan, bahwa ia merasa sangat terhormat atas pengusulan dirinya untuk mendapatkan penghargaan tersebut –yang akan diumumkan pada Oktober.

Kushner — menantu Trump– dan Berkowitz, yang pernah menjadi utusan khusus untuk Timur Tengah, merupakan tokoh-tokoh kunci dalam perundingan perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Keempat perjanjian yang dikenal dengan Abraham Accords itu diumumkan secara terpisah dalam kurun empat bulan, mulai Agustus hingga Desember 2020. Perjanjian tersebut menjadi terobosan diplomatik paling signifikan di Timur Tengah sejak 25 tahun terakhir, seiring dengan konfrontasi sejumlah negara di kawasan itu dengan Iran.

Pemerintahan Presiden Joe Biden diperkirakan akan mengkaji semua perjanjian keamanan nasional yang dicapai pada masa pemerintahan Trump, termasuk mengenai pasokan senjata untuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Sejumlah legislator memprotes perjanjian dengan Maroko, karena untuk mencapainya, AS harus mengakui kedaulatan Maroko di kawasan sengketa di Sahara Barat.

Donald Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021, dengan sejumlah kontroversi yang mungkin akan berdampak terhadap pengusulan Nobel Perdamaian untuk Kushner dan Berkowitz. (Ant)

Lihat juga...