Cuaca Beku di Texas Picu Harga Minyak Terus Menguat
NEW YORK – Harga minyak terus menguat, ditutup mendekati level tertinggi 13 bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dipicu cuaca beku di Amerika Serikat bagian selatan yang menutup sumur dan kilang minyak di Texas, sehingga mengancam pasokan energi dari negara bagian penghasil minyak mentah utama di AS.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 1,0 persen atau 58 sen, menjadi menetap di 60,05 dolar AS per barel, setelah menyentuh level tertinggi sejak awal Januari 2020.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup naik 0,1 persen atau lima sen, menjadi 63,35 dolar AS per barel, dekat puncak 13 bulan yang dicapai sesi sebelumnya.
Harga telah meningkat selama berbulan-bulan, dengan negara-negara penghasil minyak utama membatasi pasokan dan peluncuran vaksin untuk memerangi pandemi virus Corona.
“Cuaca dingin di AS sekarang dikutip sebagai alasan lain dari harga minyak yang tinggi,” kata Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada Selasa (16/2/2021).
“Dan, memang benar, cuaca beku di Texas tidak hanya membuat pasokan listrik dan produksi lebih dari satu juta barel minyak mentah per hari terhenti, tetapi juga menghambat pengoperasian jaringan pipa dan sarana transportasi lainnya, serta kilang di Pantai Teluk Texas,” katanya.
“Suhu dingin telah menambah dukungan sisi pasokan di tengah banyak pembekuan sumur dan beberapa gangguan kilang karena beberapa fasilitas telah ditutup paksa akibat pembatasan daya,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.