APEC Didorong Bebaskan Bea Masuk Barang Esensial COVID-19
WELLINGTON – Selandia Baru, mendorong negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), menghapus bea masuk dan pajak terhadap barang-barang yang dibutuhkan dalam menanggulangi COVID-19.
Usulan itu akan disampaikan oleh Selandia Baru, pada pertemuan tahunan APEC, yang tahun ini akan diselenggarakan secara virtual beberapa bulan ke depan. “Kami ingin mengirim pesan bahwa pandemi seperti ini membutuhkan keikutsertaan seluruh warga dunia,” kata Wakil Menteri Perdagangan dan Ekonomi Selandia Baru, Vangelis Vitalis, Senin (22/2/2021).
Vitalis, nantinya akan memimpin pertemuan para pejabat senior (Senior Officials’ Meeting) APEC 2021. “Aktivitas dagang tidak akan menyelesaikan krisis, tetapi itu dapat membantu (penanganan masalah, red),” kata Vitalis.
Selandia Baru, berjanji mengusahakan pengiriman obat-obatan, alat kesehatan, produk-produk kebersihan dan barang lainnya terkait penanganan COVID-19, antar 21 anggota APEC akan bebas pajak. Tidak hanya itu, Selandia Baru juga akan mendorong negara-negara anggota untuk memudahkan barang esensial itu melintas perbatasan.
Usulan itu hanya mungkin terwujud, jika disetujui oleh menteri perdagangan negara-negara anggota pada pertemuan APEC tingkat menteri Mei 2021. Beberapa anggota APEC pada tahun lalu pernah menyampaikan komitmen, akan membuka akses rantai pasok barang untuk produk-produk esensial.
Serta mencabut pembatasan untuk pengiriman barang penting seperti alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Namun sejak saat itu, belum ada langkah konkret, untuk mewujudkan janji itu. Sejauh ini, hanya Selandia Baru dan Singapura yang menghapus bea masuk untuk lebih dari 120 barang-barang esensial. “Sungguh mengkhawatirkan, karena hanya dua negara kecil yang melakukan langkah itu,” kata Vitalis.