Siasati Pandemi, SMKN 6 Malang Hadirkan PKL Alternatif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Syaratnya setiap bulan mereka harus mengangsur sebanyak 270 ribu selama delapan kali untuk mengembalikan modal tersebut. Jadi modal ini kami pinjami dan nanti mereka harus mengembalikan. Sekarang mereka sudah masuk cicilan ke empat,” terangnya.
Dari data pembukuan yang mereka laporkan ke pihak sekolah, setiap hari mereka bisa mendapat pemasukan 45-60 ribu bahkan pernah mencapai 100 ribu lebih per hari.
“Kami target mereka setiap hari harus ada pemasukan dan alhamdulilah dengan modal awal tersebut, sekarang siswa sudah bisa mengembangkannya,” tuturnya.
Sementara itu siswa PKL kelas XI TKJ, Fandi, menyampaikan bahwa saat ini ada tujuh siswa dari berbagai jurusan yang melaksanakan PKL alternatif dengan mengelola Kopi Vokasi 6.

“Setiap hari kami berjualan mulai pukul 8 pagi sampai dengan 3 sore. Kalau tidak turun hujan, bisa juga sampai malam,” akunya.
Selain kopi, Fandi bersama keenam kawannya tersebut juga menjual mie.
“Harga segelas kopi 4-5 ribu. Sedangkan untuk mie jika tanpa telur hanya 5 ribu, tapi jika pakai telur harganya menjadi 8 ribu. Pembelinya tidak hanya dari warga sekolah SMKN 6 saja, tetapi juga dari masyarakat umum,” pungkasnya.