Petani di Purbalingga Belajar Persemaian Padi Sistem Dapog
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURBALINGGA – Untuk meminimalkan biaya produksi, khususnya tanam, Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga mendorong para petani belajar membuat dapog atau persemaian di luar lahan sawah. Persemaian jenis ini dilakukan di atas kotak-kotak yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran mesin rice transplanter.
Kasie Produksi Tanaman Pangan Dinpertan Kabupaten Purbalingga, Hafidhah Khusniyati, mengatakan, dapog merupakan tempat persemaian padi yang ditanam secara acak dengan cara ditabur pada media tumbuh.

Media tumbuh ini disesuaikan dengan ukuran mesin transplanter, karena nantinya bibit padi akan ditanam menggunakan mesin transplanter.
“ Sistem persemaian dapog ini dilakukan apabila penanaman padi menggunakan alat tanam rice transplanter, di mana alat tersebut mampu menghemat mahalnya biaya tanam yang dilakukan secara manual. Artinya biaya produksi yang harus ditanggung petani juga berkurang,” terangnya, Senin (25/1/2021).
Secara berkala dan bergantian, Dinpertan Kabupaten Purbalingga melakukan pembelajaran operasional rice transplanter ke desa-desa. Dan dalam pelatihan penggunaan rice transplanter di Desa Penolih, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, para petani terlihat antusias mengikuti pembelajaran tersebut.
“Bibit padi ini menjadi salah satu penentu keberhasilan produksi padi petani, sehingga dalam persemaian harus benar-benar diperhatikan, termasuk saat menggunakan sistem persemaian dapog,” kata Hafidhah.