Penerapan PPKM, Kota Semarang tidak Batasi Wisatawan dari Luar Wilayah

Editor: Makmun Hidayat

“Kita terbuka bagi wisatawan dari mana saja. Tidak kita batasi, misalnya dari wilayah A tidak boleh masuk, sementara wilayah B, bisa masuk. Silakan saja datang, namun kita minta agar mereka yang datang ke kota Semarang benar-benar dalam kondisi sehat,” lanjutnya.

Dipastikan juga, setiap pengelola objek wisata juga sudah menerapkan protokol kesehatan, sehingga pengunjung yang datang sudah melewati pemeriksaan suhu badan, kewajiban memakai masker hingga pengaturan jarak.

Di satu sisi, akibat pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Semarang terpangkas hingga lebih dari 50 persen. Tercatat para 2019 lalu, dari target 5,7 juta terealisasi sebanyak 7,3 juta kunjungan wisatawan.

“Sementara, pada 2020 dengan target 6,4 juta wisatawan, akibat pandemi kita turunkan menjadi 3,2 juta kunjungan. Realisasinya, 3,26 juta. Jika dibanding 2019 lalu, angkanya tentu sangat jauh,” lanjutnya.

Secara terperinci jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Semarang pada 2020 lalu sebanyak .266.931 wisatawan, terdiri dari 3.260.303 wisatawan lokal dan 6.628 orang dari mancanegara.

“Penurunan tersebut, karena adanya pembatasan kegiatan sosial masyarakat pada awal-awal pandemi covid-10, yang berimbas pada penutupan hampir seluruh obyek wisata di Kota Semarang,” tambahnya.

Sementara, terkait jumlah kunjungan wisatawan selama 2021, pihaknya mengaku belum menerapkan jumlah angka, namun lebih pada wisata berkualitas.

“Kita ingin menciptakan wisata sehat, dengan penerapan CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) berlabel Indonesia Care. Tujuannya, memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan atau pengunjung. Mereka datang dalam kondisi sehat, pulang berwisata juga dalam keadaan sehat,” tandasnya.

Lihat juga...