Kang Emil Sebut Longsor di Sumedang Peringatan Untuk Semua

Editor: Koko Triarko

SUMEDANG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaporkan bahwa tanah  longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, telah menimbun 14 unit rumah, dan menyebabkan puluhan warga meninggal dunia serta mengalami luka-luka.

Dia pun meminta warga sekitar lokasi tanah longsor tetap waspada kemungkinan terjadinya tanah longsor susulan. Sebab, menurut laporan yang ia terima, masih terjadi retakan tanah di sekitar lokasi bencana.

Saat ini, BPBD Jabar, BPBD Kabupaten Sumedang, Basarnas, dan  TNI/Polri, terus mencari korban longsor yang belum ditemukan. Ia berharap, semua korban dapat segera ditemukan.

“Kami sedang bergerak menolong semoga sehari dua hari selesai, karena areanya tidak terlalu sulit untuk dilakukan pertolongan. Mohon kerja samanya memberikan ruang kepada petugas untuk mengamankan dan secepatnya, memberikan pertolongan,” ucapnya, saat meninjau langsung ke lokasi, Minggu (10/1/2021).

Dikatakan, saat ini semua masyarakat di radius yang rawan ini sudah dievakuasi ke tempat lebih aman sesuai protokol. Tanah longsor itu sendiri adalah peringatan untuk semua.

“Ini menjadi peringatan, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama karena tidak semua lahan layak untuk ditinggali dan tidak bisa dipaksakan. Lahan ini sebenarnya memang rawan untuk ditinggali,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan kejadian bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, tanah longsor terjadi pada Sabtu (9/1/2021) pukul 16:00 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi. Longsoran tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter tersebut .

“Longsor berada di lokasi yang memang ada kemiringan yang cukup curam. (Longsor) terjadi dua kali dan dua-duanya mengalami fatalitas,” kata Kang Emil.

Lihat juga...