Empat Kantong Puing Pesawat Sriwijaya Air Berhasil Dikumpulkan SAR TNI AL
JAKARTA — Tim Search And Rescue (SAR) TNI Angkatan Laut berhasil mengumpulkan empat kantong puing dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid dari KRI Rigel-933 di Perairan Pulau Laki, Senin menjelaskan puing dan serpihan itu berhasil dikumpulkan penyelam hingga pukul 17.00 WIB.
“Penyelaman saya hentikan dan dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB,” kata Rasyid.
Rasyid menjelaskan empat kantong hasil pencarian hari kedua itu berisi puing pesawat berbagai ukuran, jaket keselamatan hingga pakaian dan perlengkapan milik penumpang pesawat.
Empat kantong itu kemudian dikirimkan ke posko Basarnas di JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain itu, pada hari pertama pencarian, Minggu (10/1), beberapa kapal perang telah membawa puing dan kantong jenazah ke JICT II di Tanjung Priok. Totalnya sekitar lima kali pengantaran dari Perairan Pulau Laki ke JICT.
Rasyid menjelaskan tim penyelam yang bertugas yakni 14 orang dari Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir, 13 orang dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), 17 orang dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada dan 13 orang dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
Selain pengumpulan puing pesawat, hari kedua pencarian SAR TNI AL juga melakukan uji coba penggunaan robot Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mencari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air yang jatih diperairan Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.