Biogas, Ramah Lingkungan dan Tingkatkan Perekonomian

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Maraknya mitigasi bencana perubahan iklim, telah meningkatkan pemanfaatan biogas di masyarakat. Dan, bukan hanya ramah pada lingkungan, biogas juga ternyata bisa membantu tingkat perekonomian masyarakat.

Ketua Asosiasi Biogas Indonesia, yang juga merupakan peneliti BPPT, M. Abdul Kholiq, menyatakan kepedulian generasi saat ini akan perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global dan emisi karbon, mendorong pemanfaatan biogas.

“Karena biogas itu mengurangi emisi metana. Saat terjadi pembakaran sempurna dari limbah, metana yang keluar akan disalurkan menjadi sumber energi. Limbah tidak ada, metana juga dijadikan sumber energi dan sisa pembakaran bisa dijadikan pupuk organik. Jadi, lingkungan aman. Masyarakat dapat tambahan income,” kata Abdul Kholiq, saat acara diskusi Biogas, Rabu (27/1/2021).

Ketua Asosiasi Biogas Indonesia yang juga merupakan peneliti BPPT, M. Abdul Kholiq, menjelaskan manfaat biogas dalam acara online biogas, Rabu (27/1/2021). – Foto: Ranny Supusepa

Ia menjelaskan, biogas merupakan gas hasil proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerob.

“Ketika bahan organik, seperti sisa makanan dan kotoran hewan, terurai dalam lingkungan anaerobik (lingkungan tanpa oksigen), mereka melepaskan campuran gas, terutama metana dan karbon dioksida. Gas ini sifatnya mudah terbakar. Sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar,” ucapnya.

Biogas masuk dalam klasifikasi energi baru terbarukan, karena berasal dari hasil reaksi biologis.

“Jadi dengan adanya proses fermentasi, maka bahan organik sisa akan diuraikan menjadi sumber energi. Dan, sisa limbahnya dapat dipergunakan kembali sebagai pupuk. Pupuk dapat dijual oleh masyarakat. Sehingga bisa memberikan tambahan bagi para pelaku biogas,” ujarnya.

Lihat juga...