Aktivitas Merapi Meningkat, Jateng Pastikan Kecukupan Logistik dan Prokes Pengungsi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Pemprov Jateng memastikan proses evakuasi warga ke posko pengungsian sudah dilakukan, seiring dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Sebelumnya, gunung berapi paling aktif di Jawa tersebut, kembali mengeluarkan guguran lava pijar.

Dari data Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta, menyebutkan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki Fase Erupsi 2021.

“Kita sudah berikan instruksi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten, yang wilayahnya masuk Gunung Merapi untuk memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsiannya,” papar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di kantor Gubernuran Jateng, Semarang, Rabu (6/1/2021).

Ada tiga wilayah kabupaten di Jateng, yang bersinggungan langsung dengan Gunung Merapi yakni di Kabupaten Magelang, yang meliputi Desa Ngargomulyo terdiri dari Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong serta Karanganyar, kemudian Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), serta Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang), Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), serta Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Kesemuanya terletak di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Berikutnya di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, yang terdiri dari Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur), Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), serta Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

“BPBD setempat serta Pemda terkait juga diminta untuk memperhatikan pengelolaan tempat pengungsian. Harus dipastikan, agar kondisi para pengungsi dijaga dengan baik. Termasuk dalam penerapan protokol kesehatan terkait covid-19,” tandasnya.

Lihat juga...