Stimulus AS dan Negosiasi Brexit Picu Penguatan Dolar

NEW YORK — Dolar AS naik terhadap sejumlah mata uang utama lainnya dari posisi terendah 2,5 tahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena keraguan tentang kesepakatan bantuan COVID-19 AS dan negosiasi perdagangan Brexit menurunkan kepercayaan investor.

Kongres AS tampak semakin tidak mungkin pada Jumat (18/12/2020) untuk memenuhi tenggat waktu menyetujui bantuan baru COVID-19 senilai 900 miliar dolar dan sebagai gantinya dapat mengesahkan RUU pengeluaran sementara yang ketiga untuk mencegah pemerintah tutup pada tengah malam.

Uni Eropa, juga pada Jumat (18/12/2020), mengatakan hanya ada beberapa jam tersisa untuk mencapai kesepakatan perdagangan Brexit sementara Inggris meminta blok tersebut bersikap rasional saat kedua belah pihak berlomba untuk mencegah akhir yang bergejolak dari krisis Brexit pada akhir bulan.

Brexit “adalah item risiko utama yang tidak terselesaikan,” kata Juan Perez, pedagang valuta asing senior dan ahli strategi di Tempus Inc. “Itu merusak keseluruhan narasi stabilitas global dan itu membantu dolar,” kata Perez.

Kurangnya resolusi stimulus AS dan meningkatnya kematian COVID-19 global juga memicu pelarian ke aset-aset safe-haven, kata Perez.

Indeks dolar AS naik 0,21 persen menjadi 90,0190, setelah turun ke 89,822 pada Kamis (17/12/2020).

Ketika pembicaraan stimulus AS berlarut-larut, kepala penasihat ekonomi Presiden terpilih Demokrat Joe Biden mengatakan pada Jumat (18/12/2020) bahwa rencana bantuan virus corona yang sedang dinegosiasikan di Kongres seharusnya tidak mencakup ketentuan yang akan membatasi kemampuan Departemen Keuangan dan Federal Reserve untuk melawan krisis ekonomi.

Lihat juga...