Sekolah Didorong Tingkatkan Kualitas USBN Sebagai Pengganti UN
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Lebih lanjut diterangkannya, dengan dterapkannya USBN, para guru mempunyai keleluasaan untuk melakukan penilaian terhadap peserta didik. USBN diselenggarakan sekolah untuk menilai kompetensi siswa, dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis ataupun penilaian lainnya seperti tugas-tugas sekolah.
Jika sebelum program merdeka belajar didengungkan, saat pelaksanaan USBN, guru hanya menerima soal-soal tes yang dikembangkan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Namun, dengan diterapkannya merdeka belajar, kewenangan membuat soal dikembalikan kepada guru. Sehingga guru didorong untuk terus meningkatkan kapasitas profesionalitasnya terkait assesment untuk membuat soal-soal yang bermutu.
“Dalam merdeka belajar ini, peran Dinas Pendidikan lebih kepada pengembangan kapasitas dan kompetensi guru, untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah,” terangnya.
Sementara itu, salah satu guru SD Negeri Karangdadap, Banyumas, Dewi Ratnawati menyampaikan, ia secara rutin membuka website banyumascalakan, terutama saat mengikuti diklat office 365, yaitu belajar bagaimana menggunakan aplikasi teams.
“Kita para guru rutin memantau website tersebut, terutama untuk yang mengikuti diklat, karena semuanya ada di website tersebut,” pungkasnya.