Sambut Pergantian Tahun, Penjual Arang di Bekasi Sepi Pembeli
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Sejumlah lapak di pasar tradisional di wilayah Kota Bekasi mulai terlihat memajang bungkusan plastik berwarna hitam berisi arang. Dilengkapi juga dengan tempat pembakaran yang akan dijajakan menyambut malam pergantian tahun.
Maraknya penjual arang adalah fenomena yang biasa. Bisa menjadi penambah penghasilan warga setiap menjelang malam pergantian tahun atau pun saat perayaan hari raya.
“Tahun ini berbeda, permintaan arang biasanya dua hari sebelum malam pergantian tahun. Permintaan arang maupun tempat pembakaran sudah mulai ada yang beli. Tapi sekarang masih sepi, malah nggak ada sama sekali,” ujar Mang Udin, pedagang kelontong di Pasar Pucung kepada Cendana News, Selasa (29/12/2020).

Pasar Pucung adalah pasar desa Bojongkulur, Gunung Putri, lokasinya berbatasan langsung dengan Kota Bekasi. Mang Udin mengaku, tidak seperti sebelumnya, biasanya sudah ada yang mulai borong. Baik bagi mereka yang ingin menjual lagi di tepi jalan atau untuk keperluan sendiri.
Dia mengatakan, stok masih ada beberapa karung, disimpan dan belum dipajang. Karena yang ada saja belum ada yang belanja. Meskipun sudah beberapa hari dipajang bersamaan dengan tempat pembakaran.
Mang Udin, menjual arang dengan harga Rp10 ribu untuk empat kantong plastik. Dia juga menjual tempat pembakaran khusus aneka bentuk dengan harga termahal Rp120 ribu karena dilengkapi kaki.