Pencemaran Laut di Kepulauan Seribu Harus Ditangani Lintas Sektor

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Pencemaran di Kepulauan Seribu DKI Jakarta harus ditangani dengan kerja sama lintas pihak. Karena pola arus laut di perairan Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh angin musim yang menyebabkan akan adanya perpindahan sampah atau cemaran minyak dari atau ke perairan Kepulauan Seribu.

Ahli Oseanografi Terapan Widodo Setiyo Pranowo menyatakan perairan Kepulauan Seribu yang berada di Laut Jawa, akan dipengaruhi karakteristik oleh Pulau Jawa.

“Karakter arus di Perairan Kepulauan Seribu terjadi karena posisi strategisnya di Laut Jawa. Dimana pola arus laut utamanya dibangkitkan oleh angin musim,” kata Widodo dalam seminar online Dewan Riset Daerah DKI Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Ahli Oseanografi Terapan Widodo Setiyo Pranowo saat Seminar Online oleh Dewan Riset Daerah DKI Jakarta, Rabu (23/12/2020). -Foto Ranny Supusepa

Hal ini menyebabkan Kepulauan Seribu rentan pada potensi pencemaran tumpahan atau ceceran minyak dan sampah laut karena karakter arusnya.

“Ketika musim angin barat maka arus bergerak ke timur, sebaliknya ketika musim angin timur maka arus laut bergerak ke barat. Selain angin, ada pasang surut sebagai pembangkit kondisi arus yang membawa material pencemar menuju ke pantai,” urainya.

Dan, lanjutnya, perairan Kepulauan Seribu dilewati oleh kapal-kapal, dan terdapat fasilitas migas yang terletak di sisi Barat-laut dan di sisi Timur atau Tenggara dari Kepulauan Seribu.

“Sedangkan, terkait dengan sampah laut, Kepulauan Seribu bisa berperan sebagai double agent. Bisa sebagai sumber sampah laut, dan/atau bisa sebagai yang terdampak sampah laut kiriman dari laut sekitar,” papar Widodo.

Lihat juga...