Ahli: Suhu Permukaan Laut Pengaruhi Potensi Siklon Tropis

Editor: Makmun Hidayat

Bibit yg tumbuh di Samudera Pasifik Barat di utaranya Papua, bisa jadi lari ke utara.

“Atau lari ke barat melewati Laut Sulawesi terus ke Laut China Selatan dan Laut Natuna Utara,” ucapnya.

Saat dihubungi terpisah, Kasubbid Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto, M.Sc, memaparkan berdasarkan penelitian bahwa badai tropis dapat terbentuk bila dipenuhi beberapa syarat.

Kasubbid Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, M.Sc, saat dihubungi, Rabu (16/12/2020). -Foto Ranny Supusepa/Dok. Siswanto

“Yang utama adalah adanya suhu permukaan laut sekitar 27°C dan lebih hangat dari sekitarnya,” kata Siswanto.

Syarat lainnya adalah adanya beda arah dan kecepatan angin atau disebut ‘geser angin’ pada ketinggian yang berbeda di bagian atmosfer bawah (low level vertical wind shear) disertai dengan potensi kepusaran udara yang cukup besar dalam cakupan yang luas.

Hasil penelitian beberapa dekade terakhir, ungkapnya, telah menunjukkan bahwa di beberapa wilayah samudera telah terjadi penghangatan permukaan laut sebesar 0.25° – 0.5°C.

“Karena laut dapat menyimpan panas lebih lama daripada daratan dan atmosfer, maka akumulasi sumber energi dan penguapan oleh kolom air laut yang lebih hangat juga lebih besar,” ujarnya.

Ia menyatakan ada hubungan timbal balik antara laut dan atmosfer. Yaitu bila laut memanas maka akan memanaskan atmosfer diatasnya dan sebaliknya.

“Tetapi umumnya yang paling dominan menjadi pemantik panas lautan adalah energi radiasi matahari tersimpan oleh permukaan dan bawah permukaan lautan dengan semua propertiesnya yang dinamis,” pungkasnya.

Lihat juga...