Ada 1.000 Petugas KPPS di NTB Reaktif Covid-19
MATARAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat, ada sebanyak 1.000 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS), dinyatakan reaktif COVID-19 usai menjalani rapid tes.
“Di Kabupaten Bima itu ada 600 orang, kemudian di Kabupaten Sumbawa itu ada 400 orang hasil rapid tesnya reaktif, sementara untuk daerah lain yang juga melaksanakan Pilkada kita belum terima hasilnya, karena masih di rekap dan tesnya juga masih sampai besok sebelum pemilihan,” kata Ketua KPUD NTB, Suhardi Soud, Senin (7/12/2020).
Suhardi mengatakan, petugas KPPS yang dinyatakan reaktif pada rapid tes akan menjalani tes usap atau swab, yang dilaksanakan oleh tim gugus tugas COVID-19 di masing-masing daerah. “Kalau ada petugas reaktif itu lebih dari dua maka kita ganti, penggantinya kita rapid tes lagi. Tetapi kalau maksimal dua ya tidak diganti. Namun kita istirahatkan kerjanya. Tapi kalau hasil tes usapnya negatif ya kita kerjakan lagi,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang terjadi saat ini menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu di masa pandemi COVID-19. Meski demikian, pihaknya berharap, Pilkada di tujuh kabupaten dan kota di NTB tersebut tidak semakin memperbanyak penderita COVID-19. “Semua memiliki risiko yang sama. Tapi kita berharap Pilkada ini tidak memperbanyak. Makanya protokol kesehatan akan kita gunakan maksimal di seluruh TPS yang ada,” tegas Suhardi.
Kendati demikian, Suhardi memastikan, pemungutan suara pilkada di tujuh kabupaten dan kota di NTB pada 9 Desember 2020, sudah siap sesuai protokol kesehatan COVID-19. “Semuanya kita pastikan, sudah seluruhnya siap, termasuk bagi bilik pemilih yang sekiranya ditemukan reaktif saat berada di TPS sudah disiapkan,” tandasnya.