Pandemi Corona Budi Daya Ikan Cupang Menjamur
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Munculnya tren hobi ikan hias selama masa pandemi sejak beberapa waktu terakhir, ternyata mampu mendorong minat masyarakat untuk menggeluti usaha budi daya ikan hias. Salah satu jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan saat ini adalah ikan cupang atau beta.
Selain memiliki pasar yang masih sangat potensial, ikan cupang banyak dipilih karena tergolong cukup mudah untuk dibudidayakan. Lebih dari itu, budi daya ikan cupang juga bisa dilakukan di mana saja, termasuk pekarangan rumah, karena tidak membutuhkan tempat yang luas seperti halnya budi daya ikan lainnya.

Salah satu kampung di kota Yogyakarta yang banyak memiliki pembudi daya ikan cupang adalah kampung Suryowijayan, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Sejak beberapa waktu terakhir, nampak bermunculan pembudi daya ikan cupang skala rumah tangga di kampung yang terletak di pinggir sungai Winongo ini.
Memanfaatkan pekarangan atau teras rumah yang cukup sempit warga membudidayakan ratusan ikan cupang menggunakan bak-bak bekas seperti ember, sterofoam, hingga botol minuman. Siapa sangka dari hasil budi daya tersebut mereka mampu memperoleh keuntungan yang cukup besar.
Salah seorang pembudi daya ikan cupang, Wikan Riptadi (33) mengaku, mulai membudidayakan ikan cupang sejak beberapa bulan terakhir. Ia mengaku, tertarik membudidayakan ikan cupang setelah melihat tingginya minat masyarakat memelihara ikan mungil warna-warni itu.
Memanfaatkan teras rumahnya yang cukup sempit, ia memelihara 3 indukan ikan cupang jenis plakat. Yakni Koi Multi, Koi Nemo Multi serta Nemo Koi Galaksi. Sekali kawin, satu indukan dikatakan bisa menghasilkan sekitar 200-250 ekor anakan. Bahkan bisa mencapai 400-450 ekor anakan jika sudah maksimal.