Musim Penghujan, Tanaman Cabai Rawan Serangan Lalat Buah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Selain itu, juga bisa dilakukan pemupukan susulan agar tanaman cabai lebih kuat dan tahan dari serangan hama penyakit. Khususnya penambahan pupuk yang mengandung unsur hara dan kalsium.
“Kalsium ini mampu memberikan unsur hara, yang penting untuk proses fotosintesis sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Selain itu, juga melindungi tanaman dari serangan jamur, yang biasa muncul di lingkungan lembab atau pada saat musim hujan,” lanjut Wahyudi lagi.
Proses pemberian kalsium ini bisa digabungkan dengan NPK, dengan cara penyemprotan atau penyiraman. Tentu saja dengan memperhatikan takaran dosis sesuai aturan. “Jika dilakukan dengan cara penyiraman, pupuk yang sudah dicampur air disiramkan ke tanaman cabai. Umumnya 400 mililiter atau ukuran dua gelas air mineral per pohon,” imbuhnya.
Selain serangan lalat buah, penyakit busuk daun pada tanaman cabai yang disebabkan oleh jamur juga rawan berkembang pada musim hujan. Gejala serangan diawali dengan munculnya bercak pada bagian tepi ataupun tengah daun. Selanjutnya akan melebar hingga daun berubah warna, menjadi coklat kehitaman dan akhirnya membusuk.
Hal senada juga disampaikan Anang Wahyu, warga Kota Semarang, yang juga penggiat urban farming. “Saya menanam cabai hingga terong di rumah, dengan media polybag, sebagai bentuk implementasi pertanian urban farming. Memang sejak musim penghujan, banyak buah yang sudah tumbuh, mengalami pembusukkan,” terangnya.
Dirinya mengaku tidak tahu, kenapa persoalan tersebut muncul, namun setelah berkonsultasi dengan petugas pertanian di UFC Dispertan Kota Semarang, diketahui jika busuk buah cabai diakibatkan serangan lalat buah.