Musim Penghujan, Tanaman Cabai Rawan Serangan Lalat Buah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Curah hujan yang cukup tinggi, patut diwaspadai oleh para petani cabai. Termasuk warga yang melakukan urban farming. Pasalnya, datangnya musim hujan kerap disertai serangan hama dan penyakit. Tidak tidak sedikit yang mengalami gagal panen lantaran adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Musim hujan dengan curah tinggi, menyebabkan tanah menjadi lembab, bisa berpotensi menyebabkan akar busuk. Termasuk kerontokan pada bunga atau calon buah cabai,” papar petugas pertanian di Urban Farming Corner (UFC) Dinas Pertanian Kota Semarang, Wahyudi , saat ditemui di UFC Semarang, Senin (23/11/20202).
Tidak hanya itu, tanaman juga rawan diserang hama lalat buah yang menyebabkan busuk. “Lalat tersebut hinggap di batang dan daun. Kemudian bertelur, di buah yang masih hijau, setelah larva menetas dan memakan buah hingga menyebabkan cabai busuk,” sambungnya.
Dipaparkan, yang terserang lalat buah umumnya muncul garis kecoklatan, berisi telur larva. Jika sudah demikian, langkah yang bisa dilakukan hanya dengan membuang cabai tersebut. “Ini dilakukan agar tidak menulari ke buah lainnya yang masih sehat. Cabai busuk ini bisa dikubur, atau dibakar,” terangnya.
Langkah selanjutnya, agar serangan lalat buah tersebut tidak menyerang tanaman cabai lainnya, bisa digunakan pestisida. Ada banyak pestisida yang dikhususkan untuk lalat buah, hingga kutu daun. Jangan lupa untuk memperhatikan dosis pemakaian, agar tidak berlebihan,” lanjut Wahyudi.
Umumnya pestisida tersebut digunakan dengan cara penyemprotan, dengan waktu terbaik dilakukan pada sore hari. “Penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas, sehingga mengenai batang, daun hingga buah yang masih belum terinfeksi lalat buah,” jelasnya lagi.