KWT Karya Tani Purbalingga Sukses Budidaya Kucai

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

PURBALINGGA — Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Tani di Desa Pengalusan Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sukses melakukan budidaya tanaman kucai. Bahkan untuk menaikan harga jual, para ibu tani ini juga mengolah menjadi sambal.

Ketua KWT Karya Tani, Ibu Muwarti di Purbalingga, Senin (16/11/2020). (FOTO : Hermiana E.Effendi)

Ketua KWT Karya Tani, Muwarti mengatakan, harga jual kucai hanya Rp 2.500 per kilogram, namun setelah diolah menjadi sambal, harganya menjadi lebih mahal.

“Awalnya kita dibuatkan demplot tanaman kucai, kemudian kita pelihara bersama-sama dengan anggota KTW Karya Tani, hasilnya ternyata memuaskan,” jelasnya, Senin (16/11/2020).

KWT Karya Tani sudah menerapkan konsep hilirisasi produk pertanian, yaitu tanam, panen, olah, kemas dan pasarkan. Mereka juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya.

Selama proses penanaman kucai, kelompok wanita tani ini mendapat pendampingan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mrebet. Mulai dari pengolahan lahan yang harus digemburkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengapuran, karena tanaman tumbuh subur pada pH tanah sekitar 6-6,8, sehingga apabila terlalu asam harus dilakukan pengapuran. Untuk satu hektare lahan dibutuhkan sekitar 1.200 kilogram kapur pertanian.

Setelah itu baru dibuat bedengan dengan ukuran 1-1,5 meter dan panjangnya menyesuaikan ukuran lahan yang tersedia. Untuk bibit, dapat diperbanyak dengan biji atau tunas (anakannya). Untuk mendapatkan kualitas bibit yang bagus, sebaiknya diambil dari tanaman yang telah berusia 2-3 bulan dan tanaman tersebut bebas hama.

Lihat juga...