BMKG: Pegunungan Tengah Jateng Berpotensi Dilanda Cuaca ekstrem
CILACAP — Cuaca ekstrem diprakirakan masih berpotensi terjadi di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
“Kalau melihat data daerah di Jateng yang diberi ‘warning’ oleh BMKG, saat ini peringatan dini cuaca ekstrem ditujukan untuk wilayah tengah termasuk pegunungan tengah,” kata Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.
Dalam hal ini, kata dia, wilayah pegunungan tengah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Rabu (25/11) di antaranya Kabupaten Banjarnegara dan Temanggung.
Sementara daerah lainnya meliputi Kabupaten Purworejo, Batang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, Klaten dan Sukoharjo.
“Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora dan Grobogan pada hari Kamis (26/11),” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia yang masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
“Oleh karena itu, hujan dengan intensitas lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku untuk daerah-daerah tersebut,” katanya.