Pemkab Garut Siapkan Tempat Pengungsian Korban Banjir
GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, berupaya menyiapkan tempat pengungsian bagi korban banjir di wilayah selatan Garut, sesuai dengan protokol kesehatan seperti memanfaatkan bangunan sekolah maupun tenda, agar tidak terjadi kerumunan orang untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
“Ini evakuasi korban harus mengikuti aturan protokol kesehatan, kalau biasanya perlu satu gedung, sekarang harus ada beberapa gedung,” kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu (14/10/2020).
Ia menuturkan, bencana banjir bandang telah melanda pemukiman rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Kecamatan Cikelet, bahkan telah merusak fasilitas umum maupun rumah warga.
Pemkab Garut, lanjut dia, telah melakukan upaya menanggulangi musibah bencana alam itu dengan menerjunkan petugas untuk membantu korban, dan menyiapkan kebutuhan logistik serta tempat pengungsian.
Dalam kondisi pandemi saat ini, kata dia, tentu penanggulangan bencana berbeda dengan sebelumnya, yaitu harus tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan wabah Covid-19 di lokasi pengungsian.
“Kondisi sekarang menyiapkan tempat pengungsian, seperti misalkan tenda untuk satu keluarga, begitu juga kalau kamar bisa digunakan satu ruangan, sehingga tidak berkerumun,” katanya.
Ia menyampaikan, daerah yang terdampak bencana banjir bandang itu tidak termasuk zona merah penyebaran wabah Covid-19, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan.
Meski bukan zona merah, lanjut dia, masyarakat, khususnya pengungsi maupun yang membantu korban banjir tetap harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan jaga kebersihan diri seperti rajin cuci tangan.