Nelayan di Cilacap Mengaku Terbantu Program Konversi BBM
Editor: Koko Triarko
CILACAP – Pagi masih basah akibat guyuran hujan yang cukup lebat semalam. Namun, Sariman sudah mempersiapkan kapal kecil miliknya, jaring-jaring juga sudah tertata rapi dan siap untuk ditebar di sepanjang bantaran Sungai Ciberem di Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dua tabung gas elpiji 3 kilogram tampak bertengger di kapal. Sariman tampak bersemangat memulai aktivitas di pagi ini. Semburat senyum menghiasi wajahnya.
“Sekarang mulai menggunakan elpiji 3 kilogram, lebih hemat dan ringan di ongkos bahan bakar,” katanya di tengah kesibukan menyiapkan peralatan mencari ikan, Kamis (22/10/2020).

Sariman merupakan salah satu dari ribuan nelayan yang mendapatkan bantuan perangkat konverter Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Ia memperoleh mesin penggerak, konventer kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 Kg serta aksesoris pendukung lainnya seperti reducer, regulator dan mixer.
Ia bertutur, selama ini untuk bahan bakar kapal menggunakan premium yang dibeli dengan harga Rp11.000 per liter. Dalam satu hari, ia membutuhkan sekitar 5-7 liter premium untuk mencari ikan, sehingga untuk biaya BBM harus mengeluarkan biaya kisaran Rp55.000 hingga Rp77.000.
Dengan adanya program konversi BBM, Sariman hanya mengeluarkan biaya Rp17.000, dan bahan bakar masih tersisa. Dua tabung melon bisa digunakan untuk aktivitasnya selama tiga hari.
“Sehari satu tabung tidak habis untuk BBM, sisanya bisa untuk memasak air di rumah, jadi lebih hemat dan sangat membantu kita, para nelayan sungai ini,” tuturnya.