KWT Muarojambi Tetap Eksis Produksi Abon Patin

MUAROJAMBI – Kelompok wanita tani di Desa Pudak Suak Kandis, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, tetap eksis mempertahankan produk olahan pangan khas daerah itu, yakni abon ikan patin.

Selain abon ikan patin juga diproduksi turunannya, kerupuk ikan patin. Produk itu berawal dan tidak lepas dari banyaknya warga yang membudidayakan ikan. Kumpeh merupakan salah satu sentra produksi ikan di Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Berbagai macam ikan konsumsi ada di daerah itu.

Potensi itu kemudian terpantau oleh Dinas Perikanan Kabupaten Muarojambi maupun Provinsi Jambi, yang kemudian mendorong pengembangan budi daya ikan yang ada di Desa Pudak berikut varian produksinya.

Kemudian, Dinas Perikanan Kabupaten memberikan arahan atau petunjuk untuk membuka peluang usaha, yaitu kelompok wanita tani yang pertama kali memiliki enam anggota pada 2006, yang kemudian dipandu untuk mulai memproduksi abon ikan patin.

Dalam rangka diversifikasi pengolahan hasil perikanan dan terpenuhinya gizi protein hewan asal ikan bagi masyarakat Indonesia, maka harus dilakukan perbaikan yang menyangkut aspek teknologi dan ekonomi. Salah satu jenis diversifikasi pengelolaan hasil perikanan adalah abon ikan patin yang pengelolaannya dilakukan secara sederhana.

Abon ikan patin merupakan gabungan dari proses pemanasan dan pengeringan, yang mana daging ikan yang telah dikukus dimasak dengan cara digoreng hingga kadar air menjadi sangat rendah, sehingga abon memiliki daya tahan yang sangat lama, meskipun disimpan pada suhu ruangan.

Hasil karya para anggota kelompok wanita tani itu, pada 2011, abon ikan patin mendapat sertifikat merk dan juga label halal dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Lihat juga...