KSP Kopdit Pintu Air Sikka Produksi Minyak Kelapa
Editor: Makmun Hidayat
Nae Soi mengatakan, Pemprov NTT sudah melakukan pemasaran kopi dan kelor kepada 400 misionaris yang bertugas di seluruh dunia dan mereka bersedia memasarkan produk dari NTT di luar negeri.
Sementara itu, pengurus produksi minyak goreng kelapa Pintu Air Rotat, Berno Letepung mengatakan harga kopra kian menurun sementara pekerjaan membuat kopra sangat berat sehingga banyak petani menjual kelapa secara gelondongan.
Berno menyebutkan, para petani menjual kelapa secara gelondongan satu kumpul berisi 90 butir seharga Rp90 ribu sampai Rp95 ribu sesuai harga survei bulan Agustus 2020.
“Dalam seminggu ada 34 truk membawa kelapa beberapa wilayah di Pulau Flores ke Pulau Jawa di mana masing-masing truk berisi 10 ribu buah.Sebanyak 13 pick up berisi 800 butir kelapa keluar daerah melalui Pelabuhan Laurens Say, Maumere,” ungkapnya.
Berno menyebutkan minyak goreng berbahan baku kelapa diproses oleh kelompok masyarakat dan dibeli serta diolah lagi menggunakan mesin di pabrik pengolahan milik KSP Kopdit Pintu Air.
Ia merincikan, minyak goreng kelapa Pintu Air Rotat dijual di anggota KSP Kopdit Pintu Air, swalayan Pintu Air, kantor cabang dan kantor cabang pembantu Pintu Air serta di retail dengan sistem penjualan offline dan online.
“Hari ini kita sudah siapkan 18 ton minyak goreng kelapa yang dikemas dalam ukuran 1 liter seharga Rp35 ribu dan 5 liter seharga Rp170 ribu. Minyak kelapa ini sudah mendapatkan izin BPOM dan label halal,” pungkasnya.